Komunikasi di Tempat Kerja
A. Keterampilan Interpersonal
Setiap orang yang ingin sukses
meniti karir dalam industri pariwisata harus memiliki keterampilan antar
pribadi yang baik. keterampilan interpersonal banyak berkaitan dengan softskill (keterampilan
lunak) seseorang, yang menurut para pakar memerlukan waktu yang lebih
lama untuk pelajari dan dilatih dibandingkan dengan hardskill (keterampilan keras). Keterampilan interpersonal utama yang sangat Anda butuhkan dalm industri pariwisata antara lain:
Penampilan pribadi yang prima
Penampilan pribadi mencakup kebersihan diri dan grooming.
Kedua hal tersebut harus diikuti dengan praktik standar yanng sangat
tinggi. Perlu diingat bahwa Anda tidak memiliki kesempatan kedua untuk
memberikan kesan pertama kepada tamu. Semua bisnis pariwisata dan
perhotelan akan memiliki standar-standar spesifik untuk presentasi
pribadi (personal presentation). Pastikan bahwa Anda benar-benar memahami dengan jelas mengenai pedoman-pedoman tersebut.
Keterampilan komunikasi yang jelas
Kejelasan komunikasi tergantung
kepada ketersediaan informasi berdasarkan pada enam pertanyaan: Siapa?
Apa? Di mana? Kapan? Mengapa? dan Bagaimana? Komunikasi melibatkan
pengiriman dan menerima pesan, kita tidak hanya berbicara, melankan juga
mengirimkan pesan-pesan "non-verbal." Komunikasi verbal meliputi
aktivitas seperti mengajukan pertanyaan, mendengarkan dan menjawab.
Komunikasi non-verbal melibatkan bahasa tubuh, yang mencakup ekspresi
wajah, kontak mata dan postur.
Inisiatif dalam interaksi sosial
Interaksi sosia adalah cara Anda
memimpin diri sendiri terhadap orang lain. Hal ini juga melibatkan
komunikasi verbal dan non-verbal, seperti volume dan nada suara.
Interaksi sosial terjadi pada semua kesempatan ketika Anda berhubungan
dengan orang lain. Dari interaksi tersebu akan terlihat sikap Anda
terhadap mereka, dan juga sikap orang lain terhadap Anda. Bersikap ramah
dan mudah didekati biasanya berarti bahwa orang-orang juga akan
bersikap sama dengan Anda. Anda harus berinteraksi secara sosial dengan
staf dan pelanggan dalam berbagai cara.
Kerja dalam tim
Kerja tim adalah kemampuan Anda
dalam bekerja sama dengan orang lain untuk tujuan yang sama. Kerja tim
yang efektif adalah faktor utama dalam kepuasan pelanggan. Dalam
industri pariwisata dan perhotelan Anda berinteraksi dengan
anggota-anggota staf lainnya setiap hari dengan tujuan bahwa usaha
bisnis tersebut akan berjalan dengan lancar. Mengetahui bagaimana
bekerja dengan orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
merupakan keterampilan interpersonal yang sangat penting.
B. Pengertian Komunikasi
"Komunikasi" berasal dari kata
"Communicare", bahasa latin yang artinya memberitahukan atau
berpartisipasi. Menurut bahasa Inggris "Communication" artinya suatu
pertukaran informasi, ide atau konsep perasaan.
Beberapa definisi komunikasi antara lain:
- Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (Astrid).
- Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben J.G).
- Komunikasi adalah pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain (Davis).
- Komunikasi adalah usaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain.
- Komunikasi adalah menyampaikan dan memahami pesan dari satu orang kepada orang lain, komunikasi merupakan proses sosial.
C. Unsur-Unsur Komunikasi
Komunikasi terdiri atas 5 unsur pokok yang saling menunjang satu dengan yang lainnya. Unsur-unsur tersebut meliputi:
- Komunikator, yaitu pihak yang menyampaikan berita atau sumber berita, bisa perseorangan atau kelompok.
- Komunikan, yaitu pihak yang menerima berita dan menterjemahkan lambang-lambang atau isyarat-isyarat.
- Message, yaitu pesan berupa inti atau berita yang mengandung arti.
- Transmit, yaitu menyampaikan, mengirimkan, menyebarkan atau meneruskan. Bentuk penyampaiannya bisa berupa tulisan, lisan, lambang-lambang, isyarat (menggunakan gerakan tubuh dan suara).
- Feed back, yaitu output yang dihasilkan berupa tanggapan atau respons.
D. Proses Komunikasi
Komunikasi lebih dari sekedar hanya
mengatakan sesuatu kepada orang lain, komunikasi melibatkan transfer
informasi dan pemahaman dari satu orang ke orang lain. Komunikasi akan
berhasil jika informasi yang disampaikan dimengerti oleh penerima sesuai
dengan apa yang dimaksudkan oleh pengirim. Bagaimana cara menyampaikan
sesuatu sering kali lebih penting dibandingkan dengan kata-kata yang
diucapkan. Kenyataannya, hanya sekitar 10% dari sebuah pesan yang
disampaikan dalam bentuk kata, 30% dengan intonasi suara dan yang 60%
melalui bahasa tubuh.
Sebuah bagian integral dari proses
komunikasi adalah seni mendengarkan. Ini merupakan perilaku manusia yang
berbeda dan sering diabaikan. Oleh karena itu, ini merupakan sebuah
faktor yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan situasi konflik.
Realitas yang sangat buruk adalah bahwa 75% komunikasi lisan telah
diabaikan, tidak dimengerti dan dilupakan. Merupakan hal yang wajar bagi
seseorang untuk secara mental tune out (hilang konsentrasi)
ketika sedang berkomunikasi. Untuk memahami mengapa hal ini terjadi,
sangat penting untuk memilihi pemahaman yang jelas mengenai teori dan
prinsip komunikasi serta memahami bagaimana internalisasi
prinsip-prinsip tersebut direfleksikan pada perilaku seseorang.
E. hambatan Komunikasi
Satu hambatan utama dalam
berkomunikasi adalah kecenderungan kita untuk bereaksi terhadap sebuat
pernyataan dengan membentuk evaluasi berdasarkan sudut pandang kita
sendiri. Hambatan ini dapat diatasi jika kita belajar untuk mendengar
dengan pemahaman.
Terdapat banyak hambatan untuk komunikasi. Beberapa yang paling umum antara lain:
- Status, ketika ada hubungan atasan-bawahan, komunikasi cenderung satu arah. Yang superior berbicara, kita mengakui dan menyetujui.
- Cacat fisik (khususnya kurang mendengar), adanya kekurangan fisik pada orang yang kita ajak berbicara.
- Kebisingan eksternal, keika sedang menyampaikan pesan terjadi keributan di luar seperti, suara mobil, orang berteriak dan lain-lain.
- Bahasa/jargon, penggunaan bahasa yang terlalu sulit dimengerti oleh lawan bicara dan penggunaan istilah-istilah yang tidak dimengerti oleh lawan bicara.
- Tekanan waktu, ketika seseorang sedang tergesa-gesa, percakapan hanya satu arah. Kalimat-kalimat pendek digunakan dan cenderung tidak jelas. Ada risiko tinggi untuk salah paham.
- Penetapan nilai (value judgements), penetapan nilai adalah pemberian nilai keseluruhan kepada komunikasi. Ketika mendengarkan, orang cenderung memberikam nilai 'benar' atau 'salah'.
- Kurang perhatian (inattention), kurangnya minat merupakan penyebab utama dari kurang perhatian (inattention). Anda juga bisa terlalu banyak pikiran ketika ada banyak aktivitas di sekitar Anda, yang membuat sulit untuk sepenuhnya berkonsentrasi pada komunikasi yang diarahkan kepada Anda.
- Melompat ke kesimpulan, hal ini terjadi ketika Anda medengar awal suatu pesan, mengandaikan kesimpulan dan/atau inti pesan, kemudian mengabaikan hal-hal yang dikatakan.
- Emosi, marah, takut, benci dan cinta bisa menyebabkan Anda berperilaku secara tidak rasioal atau tidak masuk akal.
F. Mengatasi Hambatan Komunikasi
Kunci untuk menjadi komunikator
yang efektif adalah menjadi pendengar yang baik, khususnya pendengar
yang penuh empati. Selain harus mendengar kata-kata yang digunakan oleh
pengirim, mendengarkan dengan empat juga memerlukan pemahaman perasaan
dan suasana hati dari orang tersebut. Mendengarkan dengan empati
mencakup:
- Menghindari membuat penetapan nilai (value judgements), ketika penetapan nilai (value judgement) digunakan, pikiran menjadi tertutup dan menjadi mustahil untuk memahami sudut pandang pengirim pesan.
- Mendengarkan dengan intens dari seluruh cerita, waktu merupakan unsur penting dari mendengarkan dengan empati. Berikan kesan bahwa waktu Anda adalah milik mereka.
- Mengenali perasaan dan emosi, berusaha menemukan makna perasaan-perasaan di balik kata-kata yang diucapkan. Yang harus diwaspadai adalah sikap permusuhan, kecemasan, depresi, ketergesa-gesaan atau keraguan.
- Meninjau orang lain, tes pemahaman Anda terhadap situasi. Ungkapkan kembali pendapat orang yang berkomunikasi dengan Anda dari sudut pandangnya.
- Bertanya dengan kepedulian untuk menegaskan, hindari pernyataan seperti "hal itu belum terjadi sebelumnya" atau "saya tidak bisa mempercayai hal itu."
- Memahami, jaga objektivitas Anda dan hindari untuk terlibat secara emosional. Bimbing orang tersebut dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengungkapkan ceritanya.
Dalam sebuah situasi konflik sebuah
penghambat proses komunikasi terbuka dapat berupa penggunaan kata-kata
pemicu. Hal tersebut sering berkaitan dengan keyakinan seseorang, sering
melampaui apa yang sebenarnya ingin dikatakan seseorang. Setiap orang
memiliki kata-kata pemicu yang berbeda, yang menimbulkan sebuah emosi
yang kuat bagi pendengar.
Komunikasi juga dapat berbentuk
non-verbal Komunikasi non-verbal dapat didefinisikan sebagai "pesan yang
diekspresikan oleh sesuatu selain makna linguistik (Adler dan Towne
1990:196). Penelitian meunjukkan bahwa sinyal non-verbal membawa sekitar
5x lipat dari dampak saluran verbal (Pease 1987:15).
Ketika seseorang berbicara,
kata-kata yang muncul menunjukkan apa yang ingin didengar orang lain.
Pada banyak kesempatan, tubuh akan mengungkapkan kata-kata, karenanya
makna akan lebih jelas. Namun, ada waktunya ketika tubuh akan berbicara
lebih keras dari kata-kata, dan akan mengatakan sesuatu yang sangat
berbeda dengan apa yang diucapkan secara verbal. Jika sinyal ini dibaca
dengan akurat, lalu dengan keahlian yang tepat, kita dapat menghindari
terjadinya konflik.
Untuk menggambarkan poin ini,
bayangkan bahwa seorang konsumen memasuki tempay kerja Anda. Dengan
suara yang lembut dia meminta bantuan, namun sepanjang pembicaraa dia
terus menyilangkan tangannya dan Anda melihat juga bahwa kedua tangannya
diselipkan di sakunya. Anda dapat menafsirkan bahasa tubuh tersebut
sebagai seseorang yang memerintah, tidak begitu mendengarkan apa yang
Anda katakan, menutup diri pada usulan Anda, dan mungkin memiliki sifat
agresif.
Kadang-kadang untuk menghindari
sebuah situasi, cara yang terbaik adalah untuk membaca bahasa tubuh
konsumen dan bertindak sesuai dengan apa yang Anda baca. Namun perlu
diingat bahwa salah satu dari kesalahan yang paing fatal yang dapat
dibuat oleh seorang pemula adalah menafsirkan sebuah gerakan tersembunyi
secara terpisah dari gerakan lain atau situasi lain. Seperti bahasa
lainnya, bahasa tubuh terdiri dari kata-kata, kalimat dan tanda baca
(Pease 1987:14). Setiap gerakan memiliki arti namun harus dibaca dalam
sebuah kalimat gerakan dan dimasukkan pada konteks situasi untuk
menghindari kesalahan penafsiran.
G. Jenis Komunikasi
Komunikasi terdiri dari 2 jenis, yaitu komunikasi verbal dan non-verbal.
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal mencakup aspek-aspek berupa:
a. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata)
Komunikasi tidak akan efektif bila pesan
disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti. Oleh karena itu
olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi.
b. Racing (kecepatan)
Komunikasi akan lebih efektif dan sukses
bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat
atau terlalu lambat.
c. Intonasi suara
Intonasi suara akan memengaruhi arti
pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila
diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak
proporsial merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
d. Humor
Humor dapat meningkatkan kehidupan yang
bahagia, dugaan juga memberikan catatan bahwa tertawa dapat membantu
menghilangkan stres dan nyeri.
e. Singkat dan jelas
Komunikasi akan efektif bila disampaikan
secara singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalannya sehingga
lebih mudah dimengerti.
f. Timing (waktu dan tempat)
Timing adalah hal kritis yang perlu
diperhatikan karena berkomunikasi akan menjadi berarti bila seseorang
bersedia untuk berkomunikasi. Artinya dapat menyediakan waktu untuk
mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.
2. Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi non-verbal merupakan bagian
penting dalam situasi orang ke-orang (bertatap muka). Ada 5 aspek
komunikasi non-verbal yang harus Anda ketahui:
- Bahasa tubuh, artinya tindakan tubuh, termasuk cara berdiri, ekspresi wajah, penggunaan tangan, dst. yang digunakan pada saat berkomunikasi dengan orang lain. Tindakan-tindakan ini bisa mentransmisikan perasaan yang bertentangan dengan pesan verbal yang dikirimkan.
- Karakteristik & penampilan fisik, mata, bibir, mulut, alis mata, hidung, dagu, dahi, tangan, jari, lengan, lengan kaki, kaki, dan posisi duduk bisa berbeda-beda dan mencerminkan kebutuhan, motif dan perasaan seseorang.
- Ruang, individu mengontrol ruang di sekitarnya, dan hal ini memberikan pesan kepada orang lain. Pentinglah untuk memahami perbedaan antara jarak sosial, yakni jarak ketika berbicara dengan pelanggan, dan jarak personal berbeda-beda menurut budaya dan tingkat keakraban Anda dengan orang lain.
- Lingkungan, ini berlaku untuk setting di mana Anda bekerja, misalnya, area disko yang agak gelap mungkin akan kelihatan mengancam beberapa orang. Demikian pula, kebisingan disko bisa mengganggu untuk beberapa orang. Ruang makan malam yang terlalu padat bisa terasa mengancam bagi beberapa pelanggan. Semua ini menunjukkan pesan-pesan non-verbal yang diinterprestasikan menurut emosi dan perhatian individu.
- Waktu, di tempat kerja Anda, ketepatan waktu menyampaikan pesan bahwa Anda peduli dengan kepentingan tamu. Keterlambatan di ruang layanan pengiriman, pengambilan bagasi atau tanggapan kepada permintaan pelanggan bisa diinterprestasikan sebagai tidak mempedulikan. Kurangnya respon yang tepat waktu bisa diinterprestasikan sebagai pesa non-verbal bahwa Anda tidak peduli.
H. Komunikasi yang Efektif
Komunikasi adalah mengirimkan pesan
kepada orang lain. Seperti setiap aktivitas yang Anda lakukan, ada
sejumlah cara yang berbeda untuk berkomunikasi.
1. Berbicara secara efektif
Ketika komunikasi oral terjadi
sangat penting untuk diingat bahwa Anda sedang meneruskan pikiran Anda
kepada orang lain. Juga penting bahwa pesan Anda dipahami dalam cara
seperti yang Anda maksudkan. Komunikasi adalah jalan dua arah antara
pengirim dan penerima. Jika Anda tidak memahami pesannya, Anda tidak
bisa merespon secara benar atau dalam cara yang tepat.
Agar komunikasi efektif
- Setiap pesan yang dikomunikasikan harus memiliki tujuan.
- Setiap pesan harus direncanakan sehingga sesuai dengan kemampuan penerima komunikasi.
- Kata-kata yang tidak diperlukan dalam komunikasi harus dihilangkan.
- Kata-kata yang digunakan dalam pesan harus berada di dalam cakupan pengalaman penerima: yakni, hindari berbicara mengenai isu-isu yang tidak dikenal oleh orang lain.
- Pesan harus jelas dan hharus mencakup pengucapan, infleksi (perubahan nada), nada dan volume suara.
Bicara
Suara dan bicara adalah bagian
presentasi-diri Anda. Suara dihubungkan dengan perasaan Anda mengenai
diri Anda sendiri dan kritikan mengenai suara Anda adalah seperti
serangan bagi kepribadian Anda.
Suara menunjukkan bagaimana
perasaan Anda, seberapa santaikah Anda, dari mana Anda berasal. Bunyi
suara Anda harus menguatkan dampak dari penampilan Anda. Bicara yang
tidak tertata, buruk untuk cira dan juga grooming Anda.
Unsur bicara
Ada beberapa unsur bicara yang, ketika digunakan secara efektif, bisa meningkatkan kualitas presentasi Anda:
- Tinggi nada atau infleksi, nada suara harus sedang dan mencegah efek monoton.
- Kualitas, tidak boleh terdengar kasar, atau kemampuan Anda untuk memproyeksikan suara Anda.
- Kecepatan, seberapa cepat Anda berbicara. Dianjurkan kecepatan sedang.
- Jeda, alat yang bermanfaat untuk menekankan poin. Tetapi jeda yang terus-menerus bisa memberikan kesan bahwa Anda tidak terlau yakin akan apa yang akan dikatakan. Hindari kata-kata selipan, seperti "Anda tahu" dan "hm" yang bisa mengindikasikan bahwa Anda tidak yakin.
2. Menulis secara efektif
Komunikasi tertulis terdiri dari
surat, memo, laporan, lamaran kerja dan resume, literatur pemasaran,
pengumuman di papan pengumuman, buku panduan hotel, pesanan layanan dan
sarapan kamar, dst. Semuanya digunakan untuk mengirimkan informasi ke
atas, ke bawah, dan secara horisontal di dalam suatu lembaga. Aturan
pesan formal atau tertulis adalah:
- Tulisan tangan harus terbaca
- Konstruksi kalimat harus pendek dan sederhana
- Jargon harus dihindari
- Detil teknis harus disertai dengan penjelasan
- Penulis tidak boleh mengandaikan penerima pesan memiliki pengetahuan yang memadai mengenai pokok persoalan
- Harus menggunakan struktur kalimat yang benar
- Harus menggunakan ejaan, tata bahasa dan tanda baca yang benar
3. Interprestasi
Komunikasi yang melibatkan unsur
verbal dan non-verbal , atau keduanya, membutuhkan interprestasi. Proses
ini tergantung pada penerima yang memberikan pertimbangan untuk
memahami kata-kata, motif-motif, perasaan-perasaan dan
kebutuhan-kebutuhan dari pengirim.
4. Analisis
Ketika mendengarkan kepada
sorang presenter dalam forum umum, audiens terus-menerus menganalisa apa
yang sdang dikatakan presenter dan bisa setuju, tidak setuju atau
membuat catatan mental untuk mengingat informasi. Prinsip yang sama
berlaku ketika terlibat dalam percakapan berhadapan muka atau via
telepon.
Penggunaan telepon yang benar
- Jawab telepon dengan segera, sebelum 3x dering.
- Sebutkan nama Anda, kebanyakan lembaga memiliki cara tertentu untuk menjawab telepon. Biasanya merupakan hal yang baik untuk mengatakan, "Reception. Dengan Tania. Ada yang dapat saya bantu?" atau "Garusa Indonesia. Dengan Lia. Ada yang dapat kami bantu?"
- Siaplah untuk berbicara, konsentrasi dan abaikan gangguan.
- Gunakan suara Anda dengan bijak, cara bertelepon yang menyenangkan dan efektif bisa dikembangkan. Tersenyum bisa membantu. Pikirkan orang tersebut sedang berdiri di depan Anda. Berbicaralah dengan kecepatan yang nyaman. Proyeksikan kualitas ramah di dalam suara Anda, dengan menggunakan nada yang hangat dan alami. Posisikan reciever sekitar 5 cm dari mulut Anda. Bersikaplah sopan, siap membantu dan resposif. Jawabah pertanyaan dengan langsung. Hindari slang.
- Dengarkan dengan penuh simpatik kepada keluhan pelanggan, mintalah maaf untuk kesalahan dan keterlambatan.
- Jangan pernah berdebat dengan pelanggan.
- Berusahalah untuk berbicara dengan jelas dan seksama.
- Dengarkan pesan dengan seksama dan gunakan catatan pesan khusus.
- Tulislah pesan dengan jelas, cantumkan inisial Anda di bagian bawah pada catatan pesan, sehigga penerima bisa melakukan tindak lanjut secara pribadi, jika diperlukan.
- Akhiri panggilan dengan sopan, biarkan penelepon menutup telepon terlebih dahulu.
Hello,.
BalasHapusHai.
Hapus